ORANG-ORANG HEBAT SURABAYA

 


Hello good people!! Pada kesempatan kali ini kami ingin memberikan cerita-cerita tentang orang-orang hebat yang ada di Surabaya. Orang-orang hebat ini bukanlah orang-orang yang memiliki banyak kelebihan dan berjasa bagi masyarakat di Surabaya, namun orang-orang inilah yang tetap bersyukur atas apa yang mereka miliki dan tidak pernah mengeluh dengan keadaan mereka. Mereka adalah contoh nyata bahwa apapun yang terjadi kita harus selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki dan selalu ikhlas menjalani kehidupan ini.

Dan pada kesempatan yang baik ini English Club Stiesia Surabaya menunjukkan kepeduliannya kepada orang-orang hebat di masa pandemi dengan membagikan sembako dan masker pada hari Minggu  tanggal 10 Oktober 2021. Kegiatan bertajuk Charity Event dengan tema “Sharing is the new habbit” ini dilakukan dengan tujuan meringankan beban masyarakat yang membutuhkan di masa pandemi Covid 19.

1.      1.      Bapak Nur Kholiq, Sang Pedagang Buah yang tak pernah kenal lelah

Pak Nur Kholiq adalah seorang pedagang buah keliling yang tak pernah kenal lelah. Beliau sekarang ini berusia 45 tahun. Beliau telah menekuni profesi ini cukup lama yaitu sekitar 19 tahun. Sebelum menekuni profesi ini Pak Nur Kholiq adalah seorang agen tiket kapal laut. Bapak Nur Kholiq sendiri bukanlah asli orang Surabaya melainkan dari Trenggalek, beliau merantau ke Surabaya dengan harapan ketika sudah sampai di Surabaya beliau ingin mendapatkan pekerjaan yang layak dan dapat memperbaiki perekonomian keluarganya yang berada di Trenggalek. Harapan yang tinggi dari keluarganyalah yang membuat Pak Nur Kholiq ini terus bertahan hingga sekarang. Beliau bercerita bahwa dampak adanya pandemi Covid 19 ini sangat besar untuk dagangannya, karena yang semula dagangannya selalu habis setiap hari dan penghasilannya selalu tetap sekarang tidak lagi seperti itu, dan penghasilannya pun tidak menentu, namun beliau tetap bersyukur walaupun dalam keadaan seperti ini beliau masih bisa mengirim uang untuk keluarganya di Trenggalek. Hal inilah yang harus kita contoh dari kepribadian Pak Nur Kholiq yang tak pernah kenal kata menyerah ini. Teruslah berjuang selama hal itu baik untuk kita dan orang sekitar dan juga apapun pekerjaan yang kita miliki sekarang teruslah bekerja keras tanpa kenal lelah untuk membahagiakan keluarga dan orang yang ada di sekitar kita.


1.      2.      Bapak Sajuri, Sang Penambal Ban pahlawan keluarga

Bapak Sajuri adalah seorang Penambal Ban yang selalu bersemangat walaupun telah berusia senja. Pak Sajuri sendiri tinggal di daerah Medokan Utara, kota Surabaya. Beliau menekuni profesi ini cukup lama yaitu mulai dari tahun 1990 yang berarti sekitar 31 tahun. Beliau mengatakan bahwa sebelum menekuni profesi ini beliau bekerja sebagai Tukang bangunan dan Penarik becak. Sebagai Penambal Ban Penghasilan Pak Sajuri sendiri sebelumnya sekitar Rp. 200.000 setiap harinya, namun dengan adanya pandemi Covid 19 ini penghasilan beliau turun drastis menjadi sekitar Rp. 100.000 setiap harinya. Namun beliau tetap bersyukur walaupun dalam keadaan seperti ini beliau masih bisa makan dan juga menyekolahkan anak.

Beliau mengatakan bahwa umur itu tidak mengahalangi kita untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Meskipun diumur yang seharusnya beliau istirahat dan menikmati masa tuanya, beliau rela bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri dan juga keluarganya.


1.     3.  Bapak Jumadi, Sang Penambal Ban yang tangguh

Bapak Jumadi adalah seorang penambal Ban yang tak pernah kenal lelah. Beliau sekarang ini berusia 48 tahun. Pak Jumadi sudah menekuni profesi ini cukup lama yaitu dari tahun 1998. Sebelum menekuni profesi ini pak Jumadi adalah seorang petani di tempat asalnya yaitu di Sidoarjo, Jawa Timur. Beliau mulai bekerja dari pagi hingga malam hari, namun dengan adanya pandemi Covid 19 ini penghasilan Bapak Jumadi cukup turun drastis. Beliau mengatakan bahwa hanya ada sekitar 2-3 pelanggan saja setiap harinya. namun beliau tetap bersyukur walaupun dalam keadaan seperti ini beliau masih bisa makan walaupun makan seadanya, misal makan nasi kerupuk atau sama kecap aja katanya. Hal baik  inilah yang harus kita contoh dari kepribadian Pak Jumadi yang tak pernah kenal kata menyerah dan putus asa ini.

    

1.      4. Bapak Lasiman, Sang pedagang kerupuk yang selalu bersemangat

Bapak Lasiman adalah seorang pedagang kerupuk yang selalu bersemangat dan tak pernah kenal lelah meskipun telah berusia senja. Beliau sendiri telah berdagang kerupuk mulai dari tahun 1970, dimana ia telah berdagang sekitar 50 tahun lamanya. Biasanya Pak Lasiman mulai berdagang kerupuk mulai dari jam 10 pagi hingga malam hari. Pak Lasiman sendiri merupakan orang asli surabaya, beliau memiliki rumah di daerah Wonokromo. Beliau memiliki 3 orang anak yang sekarang sudah memiliki anak sendiri-sendiri. Beliau bercerita bahwa sebenarnya telah dilarang oleh anak-anaknya untuk berdagang kerupuk lagi karena sudah berusia senja, namun Pak Lasiman Menolak karena dengan melakukan pekerjaan ini ia dapat mengusir kejenuhan dan juga tidak ingin merepotkan anak-anaknya untuk masalah uang. Semangat inilah yang harus kita contoh dari kepribadian Bapak Lasiman ini. Meskipun diumur yang seharusnya beliau istirahat dan menikmati masa tuanya, beliau rela bekerja karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya agar tidak merepotkan anak dan orang-orang disekitarnya.


1.      5. Bapak Aci Purnomo, Sang Superman untuk keluarga

Bapak Aci Purnomo adalah seorang pedagang Nasi krawu, beliau sudah menekuni profesi ini kurang lebih sekitar 2 tahun lamanya. Beliau memulai berdagang Nasi krawu mulai dari pagi hingga siang hari pukul 12 siang. Bapak Aci Purnomo sendiri bukanlah orang asli Surabaya melainkan berasal dari Mojokerto, Jawa Timur. Beliau mengatakan bahwa “Setiap hari melakukan perjalanan jauh dari Mojokerto ke Surabaya untuk menjual dagangannya” dan itu semua dilakukan beliau untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Harapan yang tinggi dari keluarganyalah yang membuat Pak Aci Purnomo ini terus bertahan hingga sekarang. Hal inilah yang harus kita contoh dari kepribadian Pak Aci Purnomo yang tak kenal kata lelah ini.


Dari kisah-kisah diatas kita bisa melihat pengorbanan seorang orang tua yang menginginkan keluarga mereka hidup bahagia dan mencapai kesuksesan meskipun mereka harus bekerja dan berjuang pagi-malam untuk membahagiakan keluarga mereka masing-masing. Mereka tidak ingin dianggap beban bagi keluarganya. Mereka tidak ingin bergantung kepada orang lain. Di masa tuanya mereka rela bekerja demi menghidupi keluarga masing-masing. Semangat dan kerja keras mereka inilah yang harus kita contoh dan harus diterapkan dalam kehidupan kita.

 

Sekian kisah inspiratif dari charity event ini, see you in another chanceđź’•




Komentar

Postingan populer dari blog ini

EVENT REVIEW STUDENT EXCHANGE SCHOLARSHIP

EVENT REVIEW CULTURE EXCHANGE